Ditanam
dalam usia tidak lebih dari 10 hari sejak disemaikan, 1 bibit
pertanam/lobang dengan jarak baris 30cm : 30cm : 50cm : 30cm : 30cm :
50cm dan seterusnya, jarak antar pohon dalam 1 baris 30cm. Tentunya
biaya bibit sangatlah ekonomis.
Hasilnya: Anakan padi per rumpun sekitar 30 malai atau batang, jumlah padi per malai atau batang 300 butir lebih. Perhatikan gambar! Padi di kanan adalah IR-64 yang ditanam dengan cara konvensional berjumlah 30 batang, di kiri padi Sertani yang ditanam dengan pola SRI Organik berjumlah 20 batang. Tumpukan padi Sertani jauh lebih banyak. Saat kami hitung, jumlah butir Sertani Organik 3 kali lipat dibanding padi IR-64. Wow !!!
Pada saat penanaman, bukan hanya 1 atau 2 orang yang mentertawakan dan meledek. "Tanam hanya 1 batang, bibit masih kecil, jarang-jarang lagi...kalian ini nanam apa? Koq buang-buang uang, waktu dan tenaga?" Kira-kira begitu kata-kata masyarakat sekitar. Yang lebih membuat hati ketar-ketir, pada saat padi berusia sekitar 5 minggu padi direndam banjir luapan air Citarum dan hujan yang tak kunjung berhenti sekitar sebulan. Nyaris pupus harapan untuk menjadikan penanaman kali ini sebagai DEMPLOT atau percontohan.
Diluar dugaan, setelah air surut, anakan padi sudah berjumlah sekitar 30 batang per rumpun. Padi terus bertumbuh dan bertumbuh, semangat tim kembali berkobar.
Ditengah-tengah kesibukan para penyabit, saya berbincang dengan seorang bapak penyabit yang dulu juga ikut menanam padi yang dipanen. Beliau berkata "belum pernah saya melihat padi seUNIK ini, cara tanam berbeda, tidak masuk akal, namun sekarang saya menyabit hasil padi yang luar biasa."
Mari kita dukung para petani Indonesia untuk menyokong KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Jangan kita biarkan Indonesia mengemis beras dari negeri seberang padahal negeri kita terkenal dengan negara agraris yang sangat subur. Dimana sebutan bahwa tanah kita "tanah surga" ?
Kita PASTI bisa !!!
Pupuk Organik Padat dan Cair. (Harga belum termasuk ongkos kirim).
Hubungi 087780121888, 081281800088
Hasilnya: Anakan padi per rumpun sekitar 30 malai atau batang, jumlah padi per malai atau batang 300 butir lebih. Perhatikan gambar! Padi di kanan adalah IR-64 yang ditanam dengan cara konvensional berjumlah 30 batang, di kiri padi Sertani yang ditanam dengan pola SRI Organik berjumlah 20 batang. Tumpukan padi Sertani jauh lebih banyak. Saat kami hitung, jumlah butir Sertani Organik 3 kali lipat dibanding padi IR-64. Wow !!!
Pada saat penanaman, bukan hanya 1 atau 2 orang yang mentertawakan dan meledek. "Tanam hanya 1 batang, bibit masih kecil, jarang-jarang lagi...kalian ini nanam apa? Koq buang-buang uang, waktu dan tenaga?" Kira-kira begitu kata-kata masyarakat sekitar. Yang lebih membuat hati ketar-ketir, pada saat padi berusia sekitar 5 minggu padi direndam banjir luapan air Citarum dan hujan yang tak kunjung berhenti sekitar sebulan. Nyaris pupus harapan untuk menjadikan penanaman kali ini sebagai DEMPLOT atau percontohan.
Diluar dugaan, setelah air surut, anakan padi sudah berjumlah sekitar 30 batang per rumpun. Padi terus bertumbuh dan bertumbuh, semangat tim kembali berkobar.
Ditengah-tengah kesibukan para penyabit, saya berbincang dengan seorang bapak penyabit yang dulu juga ikut menanam padi yang dipanen. Beliau berkata "belum pernah saya melihat padi seUNIK ini, cara tanam berbeda, tidak masuk akal, namun sekarang saya menyabit hasil padi yang luar biasa."
Mari kita dukung para petani Indonesia untuk menyokong KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Jangan kita biarkan Indonesia mengemis beras dari negeri seberang padahal negeri kita terkenal dengan negara agraris yang sangat subur. Dimana sebutan bahwa tanah kita "tanah surga" ?
Kita PASTI bisa !!!
Salam ORGANIK
Kami menyediakan dan menjual bibit padi dan Pupuk Organik
Bibit
padi SERTANI 1, Mentik Susu, Rojolele, Padi Merah dan Padi Hitam, Harga
Rp 30.000 per kg. Pupuk Organik Padat dan Cair. (Harga belum termasuk ongkos kirim).
Hubungi 087780121888, 081281800088
Untuk wil.aceh riau pekanbaru padang yang membutuhkan benih sertani 1,8,13 bisa hub saya :0813-6545-6760/fitri harga nego dan benih berlabelkan MSP dibawah pengawasan prof.surono danu
BalasHapus